Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (SKI) di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) bertujuan untuk menanamkan pemahaman mendalam tentang akar budaya dan peradaban Islam yang telah membentuk dunia kita. Di kelas 7, siswa mulai diperkenalkan pada fase-fase awal sejarah Islam, mulai dari masa pra-Islam hingga perkembangan awal Islam di Jazirah Arab. Namun, tuntutan pendidikan modern tidak hanya sekadar menghafal fakta, tetapi juga mengasah kemampuan berpikir kritis, analitis, dan evaluatif. Inilah yang dikenal sebagai soal-soal Higher Order Thinking Skills (HOTS).
Soal HOTS dirancang untuk mendorong siswa melampaui sekadar mengingat informasi. Mereka menuntut siswa untuk menganalisis, mengevaluasi, mengkreasi, dan menerapkan pengetahuan yang mereka miliki dalam konteks yang baru atau kompleks. Bagi mata pelajaran SKI di kelas 7 semester 1, soal HOTS dapat berfokus pada pemahaman nilai-nilai, implikasi sejarah, perbandingan, serta menarik kesimpulan dari berbagai sumber informasi.
Artikel ini akan menyajikan beberapa contoh soal HOTS pilihan ganda untuk mata pelajaran SKI Kelas 7 Semester 1, beserta analisis mendalam mengapa soal tersebut dikategorikan sebagai HOTS dan bagaimana cara menjawabnya. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran kepada guru dan siswa mengenai jenis soal HOTS yang mungkin dihadapi dan bagaimana mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Memahami Konsep HOTS dalam SKI Kelas 7
Sebelum melangkah ke contoh soal, penting untuk memahami beberapa tingkatan berpikir yang tercakup dalam HOTS:
- Menganalisis (Analyzing): Memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, mengidentifikasi hubungan antar bagian, dan memahami struktur atau organisasi.
- Mengevaluasi (Evaluating): Memberikan penilaian terhadap ide, informasi, atau solusi berdasarkan kriteria tertentu.
- Mengkreasi (Creating): Menggabungkan bagian-bagian menjadi keseluruhan yang baru, menyusun ulang informasi untuk menghasilkan pemahaman atau solusi baru.
Dalam konteks SKI kelas 7 semester 1, topik-topik yang sering dibahas meliputi:
- Kondisi Masyarakat Arab Pra-Islam: Sosial, ekonomi, agama, budaya.
- Kelahiran dan Kehidupan Nabi Muhammad SAW: Silsilah, masa kecil, masa remaja, masa dewasa sebelum kenabian.
- Wahyu Pertama dan Awal Dakwah Nabi Muhammad SAW: Gua Hira, surat Al-Alaq, dakwah sembunyi-sembunyi, tantangan awal.
- Perkembangan Islam di Makkah: Dakwah terang-terangan, tantangan dan siksaan, hijrah pertama ke Habasyah.
Mari kita lihat contoh soalnya.
Contoh Soal HOTS SKI Kelas 7 Pilihan Ganda Semester 1
Soal 1:
Perhatikan tabel berikut yang menggambarkan beberapa tradisi masyarakat Arab pra-Islam:
Tradisi | Deskripsi Singkat |
---|---|
Perbudakan | Penguasaan manusia atas manusia lainnya, status rendah |
Perjudian | Aktivitas taruhan yang berisiko dan adiktif |
Minuman Keras | Konsumsi alkohol yang memabukkan |
Kasta Sosial | Pembagian masyarakat berdasarkan keturunan dan harta |
Pembuatan Patung | Penggambaran dewa-dewi dalam bentuk fisik |
Dampak negatif dari tradisi-tradisi di atas terhadap tatanan sosial masyarakat Arab pra-Islam yang paling mendasar adalah…
A. Kesenjangan ekonomi yang semakin lebar antara kaum kaya dan miskin.
B. Hilangnya rasa kemanusiaan dan munculnya diskriminasi yang tajam.
C. Rusaknya akal sehat dan hilangnya kendali diri para peminum.
D. Munculnya perselisihan antar suku karena perebutan kekuasaan.
Analisis Soal:
Soal ini menuntut siswa untuk menganalisis dampak dari berbagai tradisi pra-Islam. Kata kunci "paling mendasar" mengharuskan siswa untuk mengevaluasi mana dari dampak yang disebutkan dalam pilihan jawaban yang merupakan akar permasalahan sosial yang paling signifikan dan meluas, bukan sekadar dampak sekunder. Pilihan jawaban A, C, dan D adalah dampak yang valid, namun B menyentuh inti dari kerusakan tatanan sosial yang disebabkan oleh sistem perbudakan dan kasta, yang merupakan fondasi ketidakadilan dalam masyarakat tersebut.
Cara Menjawab:
Siswa perlu mengaitkan setiap tradisi dengan potensi dampaknya. Perbudakan dan kasta jelas menciptakan jurang pemisah dan merendahkan martabat manusia. Perjudian dan minuman keras memang merusak individu dan dapat menimbulkan masalah, tetapi efeknya tidak sedalam perbudakan dan kasta dalam merusak struktur sosial secara keseluruhan. Pembuatan patung terkait dengan kepercayaan, yang dampaknya lebih ke arah spiritual daripada tatanan sosial langsung. Oleh karena itu, hilangnya rasa kemanusiaan dan diskriminasi menjadi dampak paling mendasar yang diakibatkan oleh kombinasi perbudakan dan kasta.
Soal 2:
Nabi Muhammad SAW tumbuh dalam lingkungan masyarakat yang memiliki berbagai macam kepercayaan, mulai dari penyembahan berhala hingga kepercayaan Hanif yang masih memegang ajaran Nabi Ibrahim. Sikap Nabi Muhammad SAW yang tidak pernah ikut serta dalam kegiatan penyembahan berhala meskipun hidup di tengah masyarakat yang melakukannya, menunjukkan karakter beliau yang…
A. Patuh pada adat istiadat nenek moyang.
B. Berani menentang kemungkaran sejak dini.
C. Memiliki pemahaman agama yang sudah kuat sejak kecil.
D. Terpengaruh oleh ajaran agama lain yang lebih baik.
Analisis Soal:
Soal ini memerlukan siswa untuk mengevaluasi karakter Nabi Muhammad SAW berdasarkan sebuah fakta spesifik (tidak ikut menyembah berhala). Siswa harus menganalisis implikasi dari tindakan tersebut terhadap kepribadian beliau. Pilihan A dan D dapat dieliminasi karena bertentangan dengan prinsip akidah. Pilihan C mungkin benar, namun pilihan B lebih spesifik menggambarkan tindakan beliau yang proaktif menolak kemungkaran, yang merupakan inti dari karakter yang ditunjukkan.
Cara Menjawab:
Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai Al-Amin, pribadi yang jujur dan terpercaya. Ketidakikutsertaannya dalam penyembahan berhala, sebuah praktik yang umum di kalangan masyarakatnya, menunjukkan bahwa beliau memiliki prinsip yang kuat dan tidak mudah terpengaruh oleh kebiasaan yang beliau yakini salah. Ini adalah bentuk keberanian moral untuk menolak kemungkaran, bahkan dalam skala kecil dan sebelum beliau diangkat menjadi nabi.
Soal 3:
Setelah menerima wahyu pertama di Gua Hira, Nabi Muhammad SAW mengalami kegelisahan dan kebingungan. Beliau kemudian menceritakan pengalamannya kepada istrinya, Siti Khadijah. Reaksi Siti Khadijah yang menenangkan, menghibur, dan kemudian membawa Nabi ke pendeta Nasrani untuk meminta penjelasan, merupakan contoh bagaimana lingkungan terdekat dapat berperan penting dalam…
A. Mempercepat penyebaran ajaran Islam ke seluruh dunia.
B. Menguatkan mental seorang pemimpin dalam menghadapi tantangan awal.
C. Menghalangi dakwah nabi karena adanya keraguan.
D. Membuktikan kebenaran wahyu yang diterima Nabi.
Analisis Soal:
Soal ini menguji kemampuan siswa untuk menganalisis peran Siti Khadijah dalam peristiwa awal kenabian. Siswa perlu mengidentifikasi fungsi dari dukungan dan tindakan Siti Khadijah terhadap Nabi Muhammad SAW. Pilihan A dan C adalah kesimpulan yang terlalu jauh atau salah. Pilihan D mungkin merupakan salah satu aspek, tetapi pilihan B lebih tepat menggambarkan dampak langsung dari dukungan Siti Khadijah terhadap kondisi mental Nabi Muhammad SAW pada saat yang genting.
Cara Menjawab:
Pada masa awal menerima wahyu, Nabi Muhammad SAW mengalami tekanan psikologis yang luar biasa. Dukungan moral, empati, dan tindakan proaktif dari Siti Khadijah memberikan kekuatan mental dan rasa aman bagi Nabi. Ini sangat penting untuk membekali beliau menghadapi tugas berat sebagai pembawa risalah Islam. Oleh karena itu, peran Siti Khadijah adalah menguatkan mental Nabi dalam menghadapi tantangan awal.
Soal 4:
Beberapa ahli sejarah berpendapat bahwa salah satu faktor utama yang membuat dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah mengalami penolakan keras adalah karena ajaran Islam bertentangan langsung dengan kepentingan ekonomi dan sosial kaum Quraisy yang berbasis pada…
A. Perdagangan barang-barang mewah dari luar Jazirah Arab.
B. Penjagaan Ka’bah dan ritual penyembahan berhala sebagai sumber pendapatan.
C. Penguasaan wilayah Makkah dan sekitarnya melalui kekuatan militer.
D. Sistem kekerabatan yang kuat dan kesetiaan pada suku masing-masing.
Analisis Soal:
Soal ini meminta siswa untuk mengevaluasi penyebab utama penolakan dakwah Islam di Makkah dari perspektif kepentingan ekonomi dan sosial kaum Quraisy. Siswa perlu memahami bagaimana struktur ekonomi dan sosial Makkah berbenturan dengan prinsip-prinsip Islam. Pilihan A, C, dan D adalah aspek masyarakat Quraisy, namun B secara langsung mengaitkan penolakan dengan sumber daya ekonomi dan status sosial yang melekat pada Ka’bah dan berhala-berhala yang ada di sekitarnya.
Cara Menjawab:
Kaum Quraisy Makkah memiliki kepentingan ekonomi yang sangat besar dari aktivitas di Ka’bah, yang menjadi pusat penyembahan berhala dan ziarah. Keberadaan berhala-berhala tersebut tidak hanya berkaitan dengan kepercayaan, tetapi juga menjadi sumber pemasukan utama bagi para pedagang dan penguasa di Makkah. Ajaran tauhid dalam Islam yang menolak penyembahan berhala secara langsung mengancam fondasi ekonomi dan kekuasaan mereka.
Soal 5:
Perhatikan pernyataan berikut:
- Kondisi sosial masyarakat Arab pra-Islam yang homogen.
- Perpecahan suku yang tajam dan saling bermusuhan.
- Adanya sistem perbudakan yang mengakar kuat.
- Minimnya sumber daya alam dan mata pencaharian.
Faktor-faktor di atas yang paling signifikan menjadi latar belakang mengapa ajaran Islam yang menekankan persaudaraan dan kesetaraan mendapatkan sambutan awal yang sulit namun memiliki potensi besar untuk mengubah tatanan masyarakat adalah…
A. 1 dan 4
B. 2 dan 3
C. 1 dan 2
D. 2 dan 4
Analisis Soal:
Soal ini mengharuskan siswa untuk menganalisis beberapa pernyataan dan menghubungkannya dengan potensi dampak ajaran Islam. Kata kunci "latar belakang" dan "potensi besar untuk mengubah tatanan" menuntut siswa untuk melihat bagaimana kondisi negatif yang ada justru menjadi lahan subur bagi perubahan yang dibawa Islam. Pernyataan 1 (homogen) kurang tepat karena masyarakat Arab pra-Islam justru heterogen dalam hal suku dan kepercayaan. Pernyataan 4 (minim sumber daya) juga kurang spesifik dibandingkan faktor sosial. Pernyataan 2 (perpecahan suku) dan 3 (sistem perbudakan) secara langsung bertentangan dengan nilai persaudaraan dan kesetaraan Islam, sehingga menjadi latar belakang krusial bagi perubahan yang dibawa.
Cara Menjawab:
Masyarakat Arab pra-Islam dicirikan oleh perpecahan suku yang kuat (ashabiyah) dan praktik perbudakan yang merendahkan martabat manusia. Ajaran Islam yang menekankan persaudaraan universal (ukhuwah) dan kesetaraan di hadapan Allah SWT secara langsung menantang dua pilar utama ketidakadilan tersebut. Oleh karena itu, kondisi perpecahan suku dan sistem perbudakan menjadi latar belakang krusial mengapa Islam memiliki potensi besar untuk melakukan transformasi sosial.
Soal 6:
Perhatikan potongan ayat Al-Qur’an berikut:
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-Alaq: 1-5)
Dari ayat-ayat tersebut, dapat disimpulkan bahwa Islam sangat menekankan pentingnya…
A. Kekuatan fisik dan keberanian dalam berdakwah.
B. Penguasaan ilmu pengetahuan dan pengembangan akal.
C. Ketaatan mutlak pada pemimpin tanpa bertanya.
D. Peningkatan taraf ekonomi melalui perdagangan.
Analisis Soal:
Soal ini memerlukan siswa untuk menganalisis isi dan makna dari wahyu pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW. Kata kunci "disimpulkan" dan pilihan jawaban yang fokus pada aspek ajaran Islam menuntut siswa untuk menarik esensi dari ayat tersebut. Ayat-ayat ini secara eksplisit menyebutkan kata "Bacalah" dan "mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam" serta "mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya," yang secara jelas merujuk pada pentingnya ilmu pengetahuan.
Cara Menjawab:
Ayat-ayat QS. Al-Alaq ayat 1-5 adalah wahyu pertama yang turun kepada Nabi Muhammad SAW. Kata kunci "Bacalah" (iqra’) adalah perintah untuk membaca, yang menyiratkan pentingnya menuntut ilmu. Frasa "mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam" merujuk pada pena atau alat tulis, yang merupakan simbol ilmu pengetahuan dan tulisan. Pernyataan bahwa Allah mengajarkan "apa yang tidak diketahuinya" semakin menegaskan fokus Islam pada pencarian dan penguasaan ilmu.
Soal 7:
Hijrah pertama umat Islam ke Habasyah (Ethiopia) dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib. Keputusan untuk hijrah ini diambil karena…
A. Nabi Muhammad SAW memerintahkan seluruh umat Islam untuk pindah ke Habasyah.
B. Kaum kafir Quraisy berencana membunuh seluruh umat Islam di Makkah.
C. Adanya jaminan keamanan dan kebebasan beribadah dari Raja Habasyah.
D. Kondisi ekonomi di Makkah yang semakin sulit akibat blokade kaum Quraisy.
Analisis Soal:
Soal ini meminta siswa untuk mengevaluasi alasan utama di balik keputusan umat Islam untuk hijrah ke Habasyah. Siswa perlu mengidentifikasi faktor pendorong yang paling kuat dari pilihan yang diberikan. Pilihan A adalah kurang tepat karena tidak seluruh umat Islam hijrah, dan Nabi sendiri belum hijrah. Pilihan B juga terlalu ekstrem karena rencana pembunuhan massal belum terjadi pada tahap awal hijrah. Pilihan D memang merupakan salah satu faktor pendukung, namun pilihan C menyoroti solusi yang ditawarkan oleh Habasyah, yaitu keamanan dan kebebasan beragama, yang merupakan tujuan utama hijrah.
Cara Menjawab:
Siksaan dan tekanan yang dihadapi umat Islam di Makkah semakin meningkat. Dalam kondisi tersebut, Nabi Muhammad SAW mencari solusi agar umatnya dapat beribadah dengan aman. Kabar tentang Raja Habasyah yang adil dan memberikan perlindungan kepada siapa pun yang berlindung padanya menjadi daya tarik utama. Oleh karena itu, jaminan keamanan dan kebebasan beribadah dari Raja Habasyah adalah alasan paling krusial mengapa hijrah pertama ke Habasyah dilakukan.
Soal 8:
Seorang siswa membaca sebuah artikel tentang kondisi masyarakat Arab pra-Islam yang penuh dengan kezaliman. Ia kemudian teringat akan ajaran Islam yang sangat menekankan keadilan dan persamaan derajat. Menurut Anda, sikap siswa tersebut dalam menghubungkan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya menunjukkan kemampuan berpikir…
A. Mengingat (Remembering)
B. Memahami (Understanding)
C. Menerapkan (Applying)
D. Menganalisis (Analyzing)
Analisis Soal:
Soal ini menguji kemampuan siswa untuk mengidentifikasi tingkat kemampuan berpikir yang ditunjukkan oleh seorang siswa. Siswa menghubungkan informasi baru (kondisi pra-Islam) dengan pengetahuan yang sudah ada (ajaran Islam) untuk melihat kontras dan implikasinya. Ini lebih dari sekadar mengingat atau memahami; siswa menerapkan pengetahuannya untuk membuat perbandingan dan menarik kesimpulan awal.
Cara Menjawab:
Tindakan siswa menghubungkan informasi baru (artikel) dengan pengetahuan lama (ajaran Islam) untuk melihat implikasinya adalah contoh dari kemampuan menerapkan pengetahuan. Ia tidak hanya mengingat fakta atau memahami konsep, tetapi menggunakan pengetahuan yang ada untuk memberikan makna pada informasi baru.
Kesimpulan:
Soal-soal HOTS dalam SKI Kelas 7 Semester 1 mendorong siswa untuk berpikir lebih dalam, bukan sekadar menghafal. Dengan menganalisis, mengevaluasi, dan menerapkan pengetahuan mereka, siswa dapat membangun pemahaman yang lebih kokoh dan kritis terhadap sejarah serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Latihan terus-menerus dalam menjawab jenis soal ini akan membantu siswa tidak hanya dalam menghadapi ujian, tetapi juga dalam membentuk pola pikir yang lebih analitis dan reflektif dalam kehidupan sehari-hari. Guru dapat menggunakan contoh-contoh ini sebagai referensi untuk menyusun soal-soal HOTS lainnya yang sesuai dengan materi pembelajaran.